SERAH TERIMA PRODUK PENELITIAN: PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI PANTAI SEPANJANGBerita, 21 December 2020Sistem Konversi Energi Angin (SKEA) semakin berkembang dengan meningkatnya kebutuhan energi. Indonesia yang terdiri atas banyak pulau menjadikan banyak wilayah pesisir pantai dengan angin yang berhembus secara kontinyu, sehingga berpotensi untuk pengembangan SKEA. Di sisi lain, sebagian besar propeler yang ada adalah berbahan dasar logam yang bahannya harus diimpor, sehingga harga menjadi mahal yang berdampak pada instalasi kincir angin juga menjadi mahal. Hal tersebut perlu alternatif solusi untuk memperoleh bahan propeler yang lebih murah. Komposit alami seperti serat rami, kayu, dan lainnya, merupakan alternatif solusi yang sesuai karena harganya lebih murah dibanding dengan material logam. Serat alam juga dapat diperoleh dari alam secara mudah ditemukan. Berdasarkan latar belakang tersebut Tim Peneliti IST AKPRIND Yogyakarta yaitu Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.T. dan Ir. Saiful Huda, M.T., M.E. melaksanakan penelitian berjudul “Aplikasi SKEA dengan Penggunaan Komposit Serat Rami pada Propeler untuk Penerangan Jalan”. Penelitian ini berhasil lolos seleksi dan didanai oleh Kementerian Ristek dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK/BRIN) melalui skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) Tahun Pendanaan 2020. Hasil penelitian tersebut, salah satunya adalah produk Pembangkit Listrik Tenaga ANGIN yang bersumber dari turbin angin yang telah diimplementasikan di Pantai Sepanjang Gunungkidul. Produk tersebut juga telah diserahterimakan oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IST AKPRIND, Prof. Dr. Sudarsono, M.T. kepada Lurah Kemadang, H. Sutono di kawasan objek wisata Pantai Sepanjang, Senin (9/11).<br /> |